Penghiburanmu.
- Vania Larasati
- Apr 24, 2021
- 1 min read
Updated: May 1, 2024

Saya hanyalah seorang penghibur.
Baginda raja memanggil saya selir.
Adinda mulia menyamakan saya dengan hiasan latar.
Serta bagi anak-anak mereka, diperkenalkan saya sebagai kuda komedi putar.
Kekasihku yang tercinta, yang manakah kamu?
Sebegitu teganya hingga kau menelantarkanku hanya dengan dua pilihan ini.
Sebab yang terakhir bukan kuasa, kekasih...
Kamu yang lahir dari angin pagi.
Dan hembusan napasmu serupa embun.
Membuat merinding, menggigil, mengingatkanku pada semilir teluk.
Begitupun kamu yang meniupkan namaku.
Apalah saya kekasih?
Ucapanmu tak pernah terdengar fasih.
Apa itu kebenarannya?
Manis gula mengecap di bibirmu;
Lidahmu hambar dan kaku.
Panggillah aku kekasih!
Kusembahkan padamu diriku tanpa hutang.
Ini fajar dan senja penghiburanmu.
Hiduplah dengan bahagia kekasih!
Dan jika kau jumpai kekosongan di dada itu,
Panggillah aku kekasih!
Kelak lakuku yang mengagungkanmu akan terpatri.
Di batu dan air penyesalanmu,
kekasih.
Comments