top of page
Search

Lelah UAS dan Kuliah Online

  • Writer: Vania Larasati
    Vania Larasati
  • May 4, 2020
  • 1 min read

Updated: May 1, 2024



Dengan hormat, istirahatlah tubuhku dan lemparkan sendi-sendi rapuh itu ke setiap dataran kasur. Lelah yang dipikul bagai surya yang dipaksa bersinar. Dengan begini aku menutup perjalanan baginya. Dengan ramah, kepalaku mulai berkelana. Kuniatkan pikiranku berziarah kepadamu; seonggok imaji dan harapan panjang, kusemogakan bagimu selalu. Untuk sesaat, aku terbebas dari kefanaan yang nyata dan terperangkap direalita yang maya. Kamu adalah tiara hitam yang dibentangkan Tuhan di langit malam. Begitu pula tubuhmu; susunan intan yang berenang saat mentari sedang karam. Hatiku penat sekali berucap; bahkan kelopak mataku tak mau terpejam. Mana yang paling kejam? Dan seperti itu; milikmu isi kepalaku setiap malam. Dan di kemudian pagi; tubuhku yang selalu kau pinjam. Bahkan diantaranya; tak ada sisa bagiku dan bagimu untuk tilam.

 
 
 

Recent Posts

See All
Take me back when...

Im exhausted, oh i wish i were exaggerating. People say time will heals, but what if it doesn't? Because everyday is more and more...

 
 
 
drowning tides.

Di matamu aku bergerak, terombang ambing bersama gugusan cerah lainnya. Tetap pikiranku tertuju pada jelmaan gelap di perjalananku....

 
 
 

Comments


© 2020 oleh HERVANIA SALMA LARASATI. 

  • Twitter
  • Instagram
bottom of page